Pembelajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing bagi Anak-anak Usia Sekolah
Keywords:
Belajar Bahasa Inggris, Anak-Anak, Usia SekolahAbstract
Abstrak: Pembelajarn bahasa Inggris mengalami perkembangan yang signifikan. Ia dapat dilakukan di berbagai lembaga pendidikan non formal berupa program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), yang diadakan didusun Lendang Jawe desa Lekor kecamatan Janapria Lombok Tengah pada anak-anak usia sekolah (SD, SMP/Sederajat, dan SMA/Sederajat) dengan jumlah 42 peserta didik yang terlibat. Kondisi pendidikan non-formal di lingkungan mitra dapat diketogorikan sebagai wilayah administratif yang terbelakang. Tujuan dari PkM ini untuk memotivasi para peserta bimbingan belajar bahasa Inggris secara komunikatif. Metode yang digunakan dalam kegiatan PkM ini adalah dengan memberikan Bimbingan belajar (Bimbel) selama 2 bulan, dengan tahapan-tahapan; observasi dan Identifikasi masalah, analisis solusi, tahap sosialisasi PkM, dan tahap pelaksanaan solusi. Dalam tahap pelaksanaan ada dua pendekatan yang dilakukan; pengelolan dan bimbingan belajar bahasa Inggris, bidang pengawasan, dan evaluasi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi terstruktur dengan instrumen lembar observasi terstruktur skala Likert. Pelaksanaan PkM ini memiliki efek positif terhadap minat belajar peserta pelatihan. Akan tetapi efektifitas pembelajaran berupa peningkatan keterampilan berbahasa belum dapat dirasakan. Kendala-kendala efektifitas belajaryang ditemukan; tingkat pengetahuan bahasa Inggris yang kurang baik, alokasi waktu yang sangat terbatas, dan tidak adanya fasilitas belajar yang memadai seperti media pengajaran/alat bantu belajar lainnya.
Abstract: English learning has significant development. It can be done in various non-formal education institutions, such as a program of Community Service (PkM) conducted in Lendang Jawe sub-village, Lekor village, Janapria sub-district, Central Lombok for the school students with the number of participants are 42 students. The condition of non-formal education in the partner’s environment can be categorized as an underdeveloped administrative area. The purpose of this Community Service is to motivate participants in English learning. The method used in this program is to provide learning guidance for 2 months, with several stages; observation and problem identification, solution analysis, Community Service socialization stage, and solution implementation stage. In the implementation phase there are two approaches taken; management and tutoring of English, supervision, and evaluation. The data collection method used is structured-observation with a Likert scale structured observation sheet instrument. The implementation of this Community Service has a positive effect on the learning interest towards the participants of the program. However, the effectiveness of learning in form of improving language skills has not been felt. Constraints to the effectiveness of learning found; poor level of English knowledge, very limited time allocation, and the absence of adequate learning facilities such as teaching media/other learning aids
References
Al-mahrooqi, R. (2012). A student perspective on low english proficiency in Oman. International Education Studies, 5(6), 263–271. https://doi.org/10.5539/ies.v5n6p263
Brown, H. D. (2001). Teaching by Principles; An Interactive Approach to Language Pedagogy (2nd Ed.) New York: Addison Wesley Longman, Inc.
Jannah, M.Z. (2017). Pengaruh Fasilitas Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V pada Mata Pelajaran Matematika di MI Bustanul Ulum Brudu Sumobito Jombang. Program Pascasarjana Magister Pendidikan Guru Madrasyah Ibtidaiyah. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Jazuly, A. (2016). Peran Bahasa Inggris Pada Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, 6(1), 33–40. Retrieved from https://jurnal.makmalpendidikan.net/index.php/JPD/article/view/89
Kemendikbud. (2018). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Permendikbud, 1–12.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Ikhtisar Data Pendidikan dan Kebudayaan. Ikhtisar Data Pendidikan & Kebudayaan, 1–61. Retrieved from http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_4B619F17-97F5-4B93-BB0B-7F83B5512B0B_.pdf.
Kusmaryati, S. E., & Amertaningrum, I. P. (2017). Exploring Students Interests In Learning English (A Descriptive Study in Elementary Schools in Kudus). (April), 184–191. https://doi.org/10.24176/03.3201.22
m, M. (2015). Establishing English-Indonesian Bilinguals in Indonesia: From Theory To Practice. RA Journal Of Applied Research, 1(10), 365–374. https://doi.org/10.18535/rajar/v1i10.01
Souriyavongsa, T., Rany, S., Jafre Zainol Abidin, M., & Lai Mei, L. (2013). Factors Causes Students Low English Language Learning: A Case Study in the National University of Laos. International Journal of English Language Education, 1(1), 179–192. https://doi.org/10.5296/ijele.v1i1.3100
Uno, H.B. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.