Pelatihan Programming Membangun Aplikasi Android menggunakan MIT App Inventor sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Logic pada Anak
Keywords:
programming ; berpikir logic ; MIT App InventorAbstract
Abstrak: Tujuan dari dilaksanakannya pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan pemrograman kepada anak dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis pada anak. Metode pelaksanaan pelatihan ini adalah melalui Training of Trainner (TOT) dengan cara pemberian materi melalui ceramah, kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung oleh para peserta secara mandiri. Peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan ini adalah siswa SMP di Kabupaten Banyumas sebanyak 70 peserta. Sebagai langkah awal dilakukan pretest kepada siswa SMP tersebut dengan cara memberikan soal yang bersifat pemecahan masalah secara logic. Ternyata dari hasil tersebut diperoleh nilai rata-rata yang lumayan rendah yakni 58,71. Sebagai bahan ukur keberhasilan pengabdian yang dilakukan, setelah anak mendapatkan pembelajaran mengenai pemrograman dan berhasil membuat aplikasi, diadakan kembali post test dengan hasil ada peningkatan terhadap rata-rata nilai yang diperoleh siswa, yakni sebesar 64,14.
Abstract: The purpose of this service is to provide programming training to children in the hope of improving children's logical thinking skills. The method of implementing this training is through the Training of Trainner (TOT) by providing material through lectures, then followed by direct practice by the participants independently. Participants who took part in this training activity were junior high school students in Banyumas Regency as many as 70 participants. As a first step, a pretest was carried out to the junior high school students by giving questions that were problem solving logically. It turns out that from these results, the average value is quite low, namely 58.71. As a measure of the success of the service carried out, after the children received learning about programming and succeeded in making applications, a post test was held again with the result that there was an increase in the average score obtained by students, which was 64.14.
References
A. LESTARININGRUM and M. C. HANDINI, “Analisis Pengembangan Kecerdasan Logis Matematis Anak Usia 5-6 Tahun Menggunakan Permainan Tradisional,” JPUD - J. Pendidik. Usia Dini, vol. 11, no. 2, pp. 215–225, 2017, doi: 10.21009/jpud.112.02.
A. Rakhmawan and M. Vitasari, “Kemampuan Berpikir Logis Sebagai Prediktor Keberhasilan Mahasiswa Dalam Perkuliahan Kimia Dasar,” J. Penelit. dan Pembelajaran IPA, vol. 2, no. 1, p. 99, 2016, doi: 10.30870/jppi.v2i1.652.
D. Yanti and U. N. Jakarta, “Meningkatkan,” pp. 233–241, 2018.
Kemendikbud, “AKM dan Implikasinya pada Pembelajaran,” Pus. Asesmen Dan Pembelajaran Badan Penelit. Dan Pengemb. Dan Perbukuan Kementeri. Pendidik. Dan Kebud., pp. 1–37, 2020.
M. Mufarizuddin, “Peningkatan Kecerdasaan Logika Matematika Anak melalui Bermain Kartu Angka Kelompok B di TK Pembina Bangkinang Kota,” J. Obs. J. Pendidik. Anak Usia Dini, vol. 1, no. 1, p. 62, 2017, doi: 10.31004/obsesi.v1i1.32.
P. Congklak, A. Di, T. K. It, P. Sunnah, and B. Aceh, “1 , 2 , 3,” vol. 3, no. November, pp. 50–60, 2018.
U. Tevfik Kaplancali, “Teaching Coding to Children: A Methodology for Kids 5+,” Int. J. Elem. Educ., vol. 6, no. 4, p. 32, 2017, doi: 10.11648/j.ijeedu.20170604.11.