Pengembangan Kampung Wisata Pintu Air Berbasis pada Cagar Budaya sebagai Destinasi Wisata bagi Masyarakat

Authors

  • Yudi Nur Supriadi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
  • Desmintari Desmintari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
  • Jubaedah Jubaedah Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
  • Jaka Wijaya Kusuma Universitas Bina Bangsa

Keywords:

Cagar Budaya, Destinasi Wisata, Kampung Wisata, Cultural Conservation, Tourist Destinations, Tourism Villages

Abstract

Abstrak: Pengembangan potensi wisata pintu air Poris Jaya mampu sebagai penopang kehidupan masyarakat, sejak dibangun pada jaman sejarah perjuangan, pertimbangan tersebut, tujuan Pengabdian Kegiatan Masyarakat (PKM) yang ingin dicapai untuk mengembangkan kepariwisataan yang berbasis masyarakat yang berkelanjutan. Maka akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan serta menunjang Pariwisata Kerakyatan Berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini melalui sosialisasi, penyuluhan, workshop, dan memfasilitasi pendanaan sponsor. Mitra kegiatan kini adalah para pelaku UMKM khususnya warga sekitar pintu air Poris Jaya sebanyak 25 orang, untuk menjamin keberlangsungan kegiatan PKM, kami melakukan evaluasi dan monitoring secara rutin melalui kunjungan secara rutin dan perbulan, dengan demikian program PKM akan terus berjalan dengan baik. Progres hasil kegiatan baru tercapai 85 % hal ini disebabkan adanya keterbatasan kebijakan PPKM yang tidak bisa berkerumun di tempat wisata air. Keberhasilan kegiatan ini dapat diukur dari: 1) respon yang baik dilihat dari jumlah peserta yang hadir; 2) ketekunan peserta mengikuti kegiatan; dan 3) partisipasi peserta dalam kegiatan diskusi. 4). Terwujudnya kampung wisata pintu air dan UMKM lokal.

Abstract: The development of the tourism potential of the Poris Jaya sluice can support people's lives since it was built during the historical era of struggle, these considerations, the goal of Community Service Activities (PKM) to be achieved is to develop sustainable community-based tourism. Then it will be able to increase people's income and create jobs and support Sustainable People's Tourism. The method used in this PKM activity is through socialization, counseling, workshops, and facilitating sponsorship funding. The current activity partners are MSME actors, especially residents around the Poris Jaya sluice gate as many as 25 people, to ensure the continuity of PKM activities, we carry out regular evaluations and monitoring through regular and monthly visits, so the PKM program will continue to run well. The progress of the results of the activity has only reached 85%, this is due to the limitations of the PPKM policy which cannot congregate at water attractions. The success of this activity can be measured by: 1) good response seen from the number of participants present; 2) the persistence of participants in participating in the activities; and 3) participant participation in discussion activities. 4). The realization of a floodgate tourist village and local MSMEs.

References

Alfret Goraph, F. (2021). Pemberdayaan Desa Wisata Pantai Dalam Memasuki Era New Normal. BAKTI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 1(1), 41–48. https://doi.org/10.51135/baktivol1iss1pp41-48

BAPPENAS. (2008). Studi evaluasi dampak pemekaran daerah 2001-2007. In Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah: Jakarta.

Burkart, A.J. and Medlik, S. (1974). Tourism. Past, Present and Future. London:Heinemann, 1974.

Edward Inskeep. Van Nostrand Reinhold. (1993). Tourism planning: an integrated and sustainable development approach. Journal of Travel Research, 31(4), 2495–2502. https://doi.org/10.5267/j.msl.2014.11.008

Fahmi Donny Anhar, Wibisana, M. I. N., Ginting, R., Pratama, D. S., & Rahmat, H. (2018). Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Pengembangan Desa Wisata di Desa Sitiluhur Kecamatan Gembong Kabupaten Pati. Journal of Dedicators Community, 2(1), 39–43. https://doi.org/10.34001/jdc.v2i1.683

Hamidah, H., & Kusuma, J. W. (2021). PENDAMPINGAN BELAJAR MATEMATIKA MEMBUKTIKAN LUAS LINGKARAN DENGAN PENDEKATAN LUAS BANGUN DATAR LAINNYA. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 5(2), 385-395.

Indonesia. (2009). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan (Issue 16 January, p. 40).

Lawson, B. B. dan. (1977). Tourism Recreation Development. In Handbook of Physical Planning. Boston: CBI Publishing Company.

Mahuda, I., & Kusuma, J. W. (2020). Pendampingan Pengisian Sensus Penduduk Online melalui Sahabat Sensus di Provinsi Banten. JPMB: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Berkarakter, 3(2), 287-298.

Sidiq, S., & Prihatmaji, Y. P. (2017). Desa Wisata Nglingo Dalam Mendukung. 02(03).

Subekti, T., & Damayanti, R. (2019). Penerapan Model Smart Village dalam Pengembangan Desa Wisata: Studi pada Desa Wisata Boon Pring Sanankerto Turen Kabupaten Malang. Journal of Public Administration and Local Governance, 3(1), 18. https://doi.org/10.31002/jpalg.v3i1.1358

Suratno, J. (2011). Pengemasan Ekowisata Berbasis Masyarakat. DPD Asita Jateng.

Swarbrooke J., H. S. (2007). Consumer Behaviour in Tourism Routledge-, chap 1, 2, 3. United Nations, Economic Commission for Europe,. Albania Environmental Performance Review

Downloads

Published

2021-12-27