Peningkatan Peran Guru BK dalam Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja terhadap Siswa SMP Se-Kabupaten Solok Selatan

Authors

  • Rahmadhani Fitri Universitas Negeri Padang
  • Elsa Yuniarti Universitas Negeri Padang
  • Mades Fifendy Universitas Negeri Padang
  • Des M Universitas Negeri Padang

Keywords:

Kesehatan, Reproduksi Remaja, Siswa SMP, Guru BK

Abstract

Abstrak: Permasalahan kesehatan reproduksi remaja tidak terlepas dari pengetahuan, sikap, dan persepsi remaja tentang kesehatan reproduksi yang kurang benar mengenai perubahan-perubahan yang akan dialaminya pada masa remaja. Sekolah sebagai institusi pendidikan yang efektif menjangkau remaja seharusnya ikut berperan dalam memberikan edukasi kesehatan reproduksi remaja kepada anak didiknya. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan peran guru BK dalam edukasi kesehatan reproduksi remaja terhadap siswa. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan guru BK dalam edukasi kesehatan remaja terhadap siswa SMP Se-Kabupaten Solok Selatan. Mitra dalam pengabdian ini adalah guru BK Se- Kabupaten Solok Selatan. Kegiatan ini dilakukan dengan penyebaran anket untuk mengetahui sikap guru terhadap kesehatan reproduksi remaja pada siswa. Kegiatan selanjutnya memberikan pemaparan dan pendalaman materi mengenai kesehatan reproduksi remaja pada siswa dan terakhir memberikan posttes untuk mengetahui pengetahuan guru BK terhadap materi. Dari hasil penyebaran angket diketahui bahwa guru BK siap dan bersedia menyampaikan informasi jika ada pertanyaan dari siswa mengenai kesehatan reproduksi dan pendidikan seks. Untuk tingkat pengetahuan awal guru BK terhadap kesehatan reproduksi remaja pada siswa didapatkan rerata nilai yang masih sangat rendah yaitu 34,2% dengan kriteria kurang. Setelah dilakukannya kegiatan berupa pemberian materi tentang kesehatan reproduksi pada remaja, rerata kemampuan guru adalah sebesar 54,67%. Kemampuan ini lebih tinggi 20,47% dibandingkan dengan kemampuan awalnya. Hal ini berarti kemampuan atau pengetahuan  guru meningkat setelah memperoleh materi dan pengarahan dari pemateri mengenai kesehatan reproduksi remaja.

Abstract: Adolescent reproductive health problems cannot be separated from knowledges, attitudes, and perceptions of adolescents that are not so correct regarding the changes during adolescence. Schools as effective educational institutions should play a role in providing adolescent reproductive health education to students. It is necessary to increase the role of counselours in adolescent reproductive health education for students. The purpose of this service is to enhance the knowledge of BK teachers in youth health education for Solok Selatan Regency Junior High School students. The partner of this service is a BK teacher at Solok Selatan Regency. This activity was conducted by distributing questionnaires to determine counselor attitudes towards adolescent reproductive health in students. Then, it provides exposure and deepening of material on adolescent reproductive health to students and finally provides a post-test to determine the knowledge of counselors on the material. From the results, it is known that the counselor is ready and willing to convey information if there are questions from students regarding reproductive health and sex education. For the level of initial knowledge of counselors on adolescent reproductive health in students, the average score is 34.2% with fewer criteria. In the form of providing material on reproductive health to adolescents, the average ability of teachers is 54.67%. This ability is 20.47% higher than their initial ability. This means that the counselors’ ability or knowledge increases after receiving material and guidance from the speaker regarding adolescent reproductive health.

References

Katharina, Muji Sulistyowati, 2005. Internet dan Prilaku Seksual Remaja, The Indonesian Journal of Public Health. Surabaya.

Kristi wardani dkk, Tim Litbang PSS PKBI DIY, 2006. Pendidikan Kesehatan Reproduksi di Sekolah (Riset Kebijakan dan Pengembagan Kurikulum Kespro). Jurnal bening, vol VII, no 1, Mei 2006, ISSN 1693-9778, Pusat studi seksualitas PKBI Yogyakarta.

Masland, Robert P. 2006. Tentang apa yang ingin di ketahui remaja seks. Cetakan 4 Jakarta.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2005. Psikologi Remaja. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Siswandi Suwarta, Pendidikan Seksual dan Reproduksi Berbasis Sekolah, http://situs.kespro.info/krr/fe/2003/krr01.html, (akses 1 Juli 2017).

Sulistyoningrum, Ratih, 2013. Hubungan antara Dukungan Sosial dan akses terhadap Informasi dengan Prilaku Sehat Reproduksi Remaja Slow Learner. Jurnal Promosi dan Pendidikan Kesehatan Indonesia.

Syafrudin, Damayani, Delmaifanis. 2011. Himpunan Penyuluhan Kesehatan (Pada Remaja, Keluarga, Lansia dan Masyarakat). Jakarta:Trans Indo Media.

Zulazmi Namdy, 2000. Zarfiel Tafal, Sudarti Kresno, Perencanaan Pendidikan Kesehatan sebuah pendekatan Diagnosis, terjemahan L. Green dkk, Depdikbud RI, Jakarta.

Yanti, 2011. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Remaja (Untuk Mahasiswa Kebidanan). Yogyakarta: Pustaka Rihan.

Downloads

Published

2022-07-31