Peningkatan Status Gizi Seimbang Bayi dan Balita terhadap Kejadian Stunting Bukit Raya
DOI:
https://doi.org/10.36765/jpmb.v5i2.564Abstract
Permasalahan gizi adalah permasalahan kesehatan globalisasi sebab berlangsung hampir di semua belahan dunia. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi Stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan pengetahuan sebagai salah satu upaya peningkatan status gizi pada anak agar tidak terjadi stunting. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pengertian stunting dan gizi seimbang bayi balita. Kegiatan ini dilakukan dengan metode melakukan pemeriksaan pada bayi dan balita serta pemberian materi edukasi dengan melibatkan dosen , mahasiswa Universitas Awal Bros, 6 orang kader posyandu Mutiara Hati, dan 2 orang bidan Puskesmas Botania. Selanjutnya peserta sejumlah 61 orang diberikan angket untuk mengukur tingkat pengetahuan mengenai stunting dan gizi seimbang pada saat pretest dan posttest. Dari hasil penyebaran angket didapatkan sebelum mendapatkan materi tingkat pengetahuan peserta sebesar 48% dan setelah diberikan materi tingkat pengetahuan peserta menjadi 60%. Hal ini membuktikan bahwa tingkat pengetahuan peserta meningkat 12% setelah diberikan materi oleh pemateri.
References
Casando, N. I., Hapis, A. A., & Wuni, C. (2022). Hubungan Pendidikan Ibu, Pengetahuan, Sikap Dan Pola Asuh Terhadap Status Gizi Anak. Jip, 2(8), 2429–2432.
Chandra, F., Junita, D. D., & Fatmawati, T. Y. (2019). Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Status Anemia. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia, 9(04), 653–659. https://doi.org/10.33221/jiiki.v9i04.398
Migang, Y. W. (2021). Status Gizi Stunting Terhadap Tingkat Perkembangan Anak Usia Balita. PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1), 319–327. https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i1.1646
Motbainor, A., Worku, A., & Kumie, A. (2015). Stunting is associated with food diversity while wasting with food insecurity among underfive children in East and West Gojjam Zones of Amhara Region, Ethiopia. PLoS ONE, 10(8). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0133542
Setiyabudi, R. (2019). Stunting, risk factor, effect and prevention. Medisains, 17(2), 24. https://doi.org/10.30595/medisains.v17i2.5656
Tanjung, N. U., Yoana, F., M, R., Amin, S., & Zega, T. D. A. (2021). Penanggulangan Kasus Gizi Kurang dengan Intervensi Penyuluhan dan Pengukuran Antropometri di Desa Rugemuk Kecamatan Pantai Labu. Shihatuna : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat, 1(2), 40. https://doi.org/10.30829/shihatuna.v0i0.10342
Wulandari Leksono, A., Kartika Prameswary, D., Sekar Pembajeng, G., Felix, J., Shafa Ainan Dini, M., Rahmadina, N., Hadayna, S., Roroputri Aprilia, T., Hermawati, E., Studi Kesehatan Masyarakat, P., Kesehatan Masyarakat, F., Kesehatan Lingkungan, D., Kelurahan Muarasari, P., & Bogor Selatan, K. (2021). Risiko Penyebab Kejadian Stunting pada Anak. Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat: Pengmaskesmas, 1(2), 34–38.