Warning: Trying to access array offset on value of type null in /home/u646396085/domains/rekarta.co.id/public_html/journal/plugins/themes/default/DefaultThemePlugin.inc.php on line 163
Warning: mkdir(): Permission denied in /home/u646396085/domains/rekarta.co.id/public_html/journal/lib/pkp/classes/file/FileManager.inc.php on line 312
Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Dengan Menggunakan Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PJOK Pada Pokok Bahasan Lari Estafet Siswa Kelas VI SD
| Jurnal Riset Intervensi Pendidikan (JRIP)
Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Dengan Menggunakan Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PJOK Pada Pokok Bahasan Lari Estafet Siswa Kelas VI SD
Authors
Jumatri
SDN 1 Bonjeruk Kecamatan Jonggat, NTB, Indonesia
Keywords:
Pembelajaran Kooperatif, Tipe Jigsaw, Hasil Belajar.
Abstract
Upaya meningkatkan hasil belajar PJOK pemilihan metode pembelajaran harus dilakukan dengan tepat. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PJOK materi Lari Estafet kelas VI SDN 1 Bonjeruk tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian dilaksanakan di kelas VI SDN 1 Bonjeruk. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 1 Bonjeruk tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 25 orang siswa. Berdasarkan data yang diperoleh setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN 1 Bonjeruk tahun pelajaran 2018/2019. Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan adanya hasil belajar PJOK dari 25 siswa kelas VI mengalami peningkatan yang signifikan pada setiap seiklusnya. Pada tahap prasiklus dari 25 siswa terdapat 19 siswa atau 76% tidak lulus atau tidak mencapai nilai KKM 75 sedangkan yang lulus sebanyak 6 siswa atau 24% dengan nilai rata-rata sebesar 62.2. Pada siklus I menunjukan bahwa dari 25 siswa kelas VI siswa yang lulus atau mencapai nilai KKM 75 sebanyak 14 siswa atau 56% sedangkan yang tidak lulus sebanyak 11 siswa atau 44% dengan nilai rata-rata sebesar 71.6. Selanjutnya pada siklus II menunjukan bahwa dari 25 siswa kelas VI, siswa yang lulus atau mencapai nilai KKM 75 sebanyak 21 siswa atau 84% dan siswa yang tidak lulus atau tidak mencapai nilai KKM 75 sebanyak 4 siswa atau 16% dengan nilai rata-rata sebesar 77.2.