Kampung Tahu Gitik: Olahan Limbah Whey Tahu Menjadi Nata De Soya Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Authors

  • Dyah Triasih Politeknik Negeri Banyuwangi
  • Dwi Ahmad Priyadi Politeknik Negeri Banyuwangi

Keywords:

whey tahu;, pemberdayaan masyarakat;, Nata De Soya;, pelatihan;

Abstract

Abstrak: Desa Gitik merupakan sentra pengolahan tahu di kabupaten Banyuwangi, sehingga desa Gitik mendapatkan julukan sebagai kampung tahu. Produksi tahu yang melimpah mengakibatkan penumpukan limbah cair tahu yang disebut whey tahu yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan, karena limbah whey tahu tidak mengalami proses pengolahan dan langsung dibuang ke sungai. Selama ini whey tahu hanya dinilai sebagai limbah dari pengolahan tahu. Limbah whey tahu masih memiliki banyak kandungan nutrisi sehingga apabila diolah menjadi produk pangan akan dapat memenuhi nilai gizi dan meningkatkan pedapatan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut diperlukan pengolahan limbah cair whey tahu yang dapat dikembangkan menjadi suatu produk Nata De Soya dan membuka usaha baru yang dapat menyerap tenaga kerja. Tujuan pengabdian ini adalah menghasilkan produk Nata De Soya sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat desa Gitik. Metode pengabdian yang digunakan adalah melalui tiga tahapan yakni persiapan dilakukan kegiatan koordinasi dan sosialisasi terhadap mitra, tahap kedua yakni tahap pelaksanaan pelatihan dilakukan pelatihan pengolahan whey tahu menjadi produk Nata De Soya. Tahap ketiga adalah evaluasi daan pendampingan. Instrumen yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah lembar wawancara dan observasi kegiatan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa masyarakat telah mampu memproduksi Nata De Soya menjadi produk yang layak untuk dijual dan sesuai standar bahan pangan. Abstract: Gitik Village is a tofu processing center in Banyuwangi district so that Gitik village gets the nickname as tofu village. Abundant tofu production results in the accumulation of tofu liquid waste called whey tofu, which has an impact on environmental pollution, because whey tofu waste does not undergo processing and directly discharged into the river. So far, whey tofu only valued as waste from tofu processing. Whey tofu waste still has a lot of nutrients so that if it processed into food products, it would be able to meet the nutritional value and increase community income. Based on this, it is necessary to process whey tofu liquid waste, which can be developed into a Nata De Soya product and open a new business that can absorb labor. The purpose of this service is to produce Nata De Soya products to increase the income of the people of Gitik village. The service method used is through three stages, namely preparation for coordination and outreach activities to partners, the second stage, namely the implementation phase of training, training in processing whey tofu liquid waste into Nata De Soya products. The third stage is the evaluation and assistance. The instruments used in this service were interview sheets and observation activities. The results of the service show that the community has been able to produce Nata De Soya into products that are suitable for sale and following food standards.

Downloads

Published

2022-09-06

Issue

Section

Articles