Analisis Kesalahan Mahasiswa Menentukan Penyelesaian Pertidaksamaan Nilai Mutlak Dalam Mata Kuliah Kalkulus
Keywords:
Analisis;, Pertidaksamaan;, Nilai Mutlak;, Kalkulus;Abstract
Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan aspek kesalahan-kesalahan yang dilakukan mahasiswa semester 1 Universitas Bumigora Mataram Jurusan Ilmu Komputer dalam menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan materi Pertidaksamaan Nilai Mutlak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil tes diagnostik yang dilakukan terhadap 121 mahasiswa, diperoleh bahwa masih banyak mahasiswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal diantaranyayaitu kesalahan konsep mahasiswa pada materi pertidaksamaan nilai mutlak sebesar 47,1%, kesalahan prinsip sebesar 60,3%, dan kesalahan operasi sebesar 81,5%. Kendala-kendala yang dialami mahasiswa sehingga terjadi kesalahan dalam pengerjaan soal yang berkaitan pertidaksamaan nilai mutlak yaitu: (a) Mahasiswa masih belum mampu memahami maksud soal yang diinginkan;(b) Mahasiswa belum mampu dalam operasi sederhana matematika seperti penjumlahan, pengurangan, pecahan tak senilai dan lainnya; (c) Pada saat duduk di bangku Sekolah, mahasiswa hanya diberikan contoh-contoh sederhana saja dalam menyelesaikan soal. Abstract: The purpose of this study is to describe the aspects of mistakes made by semester 1 students of Bumigora University, Mataram, Departement of Computer Science in solving questions related to the material Absolute Inequality. The research method used is descriptive qualitative and quantitative descriptive methods. Based on the results of diagnostic tests conducted on 121 students, it is found that there are still many students who make mistakes in solving problems including students' concept errors on the material inequality absolute value of 47.1%, principle errors of 60.3%, and operating errors of 81, 5% Constraints experienced by students so that errors occur in working on problems related to inequality absolute values, namely: (a) Students are still unable to understand the intended purpose of the problem, (b) Students are not capable of simple mathematical operations such as addition, subtraction, fraction worth and others; (c) When sitting in school, students are only given simple examples in solving problems.Downloads
Published
2021-08-07
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2019 Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidkan Matematika (JP3M)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.